Senin, 09 September 2013

MENGENAL BAGIAN-BAGIAN KERIS (1)
Rincikan Keris
Rincikan keris adalah perincian dari bagian-bagian sebilah keris dengan istilah-istilah yang telah ada turun-temurun. Ricikan sebilah keris dapat dianalogikan dengan suku cadang atau komponen mobil. Di antara komponen mobil ada yang namanya piston, gardan, bumper, pelek, dashboard, altenator, dlsb. Demikian pula, tiap bagian keris yang berlainan bentuknya berlainan pula namanya.

Rincikan keris juga merupakan variasi dari sebilah keris untuk dapat disebut dhapurnya. Misalnya pada keris sederhana dhapur Brojol hanya memiliki rincikan Blumbangan atau pejetan saja. Sedangkan Dhapur Sepaner adalah memiliki rincikan sekar kacang, tikel alis, sraweyan, sogokan dan greneng. Setiap nama dhapur keris ditentukan oleh adanya Rincikan keris dan bilah lurus atau bentuk luknya.

Secara garis besar, sebilah keris dapat dibagi atas tiga bagian yakni bagian bilah atau wilahan, bagian ganja dan bagian pesi. Bagian wilahan juga dapat dibagi tiga, yakni bagian pucukan yang paling atas, awak-awak atau tengah dan sor-soran atau bidang bawah. Pada bagian sor-soran inilah ricikan keris paling banyak ditempatkan.
Nama-nama ricikan keris adalah:

o  Pesi
o  Metuk
o  Gonjo
o  Greneng
o  Rondo Nunut
o  Buntut Cecak
o  Punukan
o  Dho
o  Ri Pandan (8+9 =Ron Dho)
o  Tingil
o  Sraweyan
o  Bungkul
o  Janur
o  Sogokan (ada yg rangkap ada yang depan saja)
o  Poyuhan
o  Pejetan/Blumbangan
o  Gandik
o  Tikel Alis
o  Jenggot
o  Sekar Kacang atau Kembang Kacang
o  Jalen
o  Lambe Gajah
o  Pundak atau Sumping
o  Pudak Sa’tegal Depan
o  Pudak Sa’tegal Belakang
o  Adha-adha atau Geger Sapi
o  Lis-lisan

o  Gusen
o  Kruwingan atau Gulo Milir
o  Kruwingan Cucuk Manuk
o  Pucukan Mbuntut Tumo
o  Pucukan Anggabah Kopong
o  Sogokan Sampir atau Sinebo
o  Bawang Sebungkul
o  Sekar Kacang Pogok
o  Lambe Gajah Rangkep
o  Gonjo Wuwung
o  Gonjo Kelap Lintah
o  Gonjo Wilut
o  Kanyut
o  Wetengan Gonjo
o  Sirah Cecak
o  Buntut Cecak Sebit Lontar
o  Sirak Cecak Melinjo atau Nyangkem Kodok
o  Buntut Cecak Nguceng Mati
o  Gandik Pethuk atau Laler Mengeng
o  Mendak
o  Ukir atau Deder
o  Kinatah emas


Nama bagian-bagian atau Rincikan Keris ini digunakan untuk keris se Nusantara. Hanya sering ada perbedaan penyebutan dipengaruhi oleh bahasa lokal. Misalnya di Sulawesi menyebut Keris itu Sele atau Tappi, Gonjo adalah Kancing, Pesi disebut Oting. Demikian pula di Madura Pesi disebut Pakseh, Gonjo disebut Ghencah, bilah keris disebut Ghember sementara di Bali ada beberapa perbedaan pula menyebut Keris dengan Kadutan, Pesi disebut Panggeh, Gonjo disebut Ganje, Hulu keris disebut Danganan dslb.

Untuk pengetahuan perkerisan, baik sebagai kolektor atau pemerhati, ricikan keris walaupun merupakan pengetahuan dasar menjadi sangat penting karena setidaknya dapat untuk membedakan jenis-jenis Dhapur. Seseorang tidak akan mungkin mengetahui nama dapur bilamana ia tidak hafal terhadap ricikan keris ini.

(Sumber:Ensiklopedi keris Oleh Bambang Harsrinuksmo
ul/crt Antoniyus Cahyalana/gallerybadiklampung.blogspot.com) 

Minggu, 01 September 2013

BADIK GUNDANG KILANG
 
"Badik Gundang Kilang.
Ilat Tedung Bebisa
Asal Sungkai Pelimbang
Besi Penawang Waja" 

Dari prosa lirik tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa Badik Gundang Kilang ini berasal dari daerah Sungkai dan Palembang.Namun berdasarkan cerita dari para tetua-tetua kami, bahwa badik tersebut di ambil oleh Umpu Serunting Sakti dari atas Bukit Pesagi yang konon asalnya dari Ekor Kadal Hijau yang Berbisa  menyerupai petir.

Walaupun sebagian masyarakat lampung mengetahui, bahwa senjata Umpu Serunting itu adalah BADIK BETUK SETAMAN. Yang jelas, badik jenis ini sangat beracun dan berbisa serta berwarna hitam kehijau-hijauan pertanda racun yang ada pada badik tersebut sangatlah ganas.
 

[by:Koleksi Ilham Ridho, crt Antoniyus
Cahyalana/gallerybadiklampung.blogspot.com]